Tak Jadi Mencuri Terung, lalu Allah Karuniakan Untuknya Seorang Isteri!


Tak Jadi Mencuri Terung, lalu Allah Karuniakan Untuknya Seorang Isteri!
penasaran? langsung aja baca cerita dibawah ini! :)

Di Damaskus, ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami’ At-Taubah. Dia adalah sebuah masjid yg penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan & keindahan. Sejak 70 tahun, di masjid itu ada seorang syaikh pendidik yg alim & mengamalkan ilmunya. Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya & dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain.

Saat itu ada pemuda yg bertempat di sebuah kamar dalam masjid. Sudah dua hari berlalu tanpa ada makanan yg dapat dimakannya. Dia tidak mempunyai makanan ataupun uang untuk membeli makanan. Saat datang hari ketiga dia merasa bahwa dia akan mati, lalu dia berfikir tentang apa yg akan dilakukan. Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa yg membolehkannya memakan bangkai atau mencuri sekadar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya pada kondisi semacam ini.

Masjid tempat dia tinggal itu, atapnya bersambung dgn atap beberapa rumah yg ada disampingnya. Hal ini memungkinkan sesorang pindah dari rumah pertama sampai terakhir dgn berjalan diatas atap rumah2 tsb. Maka, dia pun naik ke atas atap masjid & dari situ dia pindah kerumah sebelah. Di situ dia melihat orang2 wanita, maka dia memalingkan pandangannya & menjauh dari rumah itu. Lalu dia lihat rumah yg di sebelahnya lagi. Keadaannya sedang sepi & dia mencium ada bau masakan berasal dari rumah itu. Rasa laparnya bangkit, seolah2 bau masakan tersebut magnet yg menariknya.

Rumah2 dimasa itu banyak dibangun dgn satu lantai, maka dia melompat dari atap ke dalam serambi. Dalam sekejap dia sudah berada di dalam rumah & dgn cepat dia masuk ke dapur lalu mengangkat tutup panci yg ada disitu. Dilihatnya sebuah terong besar & sudah dimasak. Lalu dia ambil satu, krn rasa laparnya dia tidak lagi merasakan panasnya, digigitlah terong yg ada ditangannya & saat itu dia mengunyah & hendak menelannya, dia ingat & timbul lagi kesadaran beragamanya. Langsung dia berkata, ‘A’udzu billah! Aku adalah penuntut ilmu & tinggal di mesjid , pantaskah aku masuk kerumah orang & mencuri barang yg ada di dalamnya?’ Dia merasa bahwa ini adalah kesalahn besar, lalu dia menyesal & beristigfar kpd Allah, kemudian mengembalikan lagi terong yg ada ditangannya. Akhirnya dia pulang kembali ketempat semula. Lalu ia masuk kedalam masjid & mendengarkan syaikh yg saat itu sedang mengajar. Krn terlalu lapar dia tdk dpt memahami apa yg dia dengar.

Ketika majlis itu selesai & orang2 sudah pulang, datanglah seorang perempuan yg menutup tubuhnya dgn hijab saat itu memang tdk ada perempuan kecuali dia memakai hijab-, kemudian perempuan itu berbicara dgn syaikh. Sang pemuda tidak bisa mendengar apa yg sedang dibicarakannya. Akan tetapi, secara tiba2 syaikh itu melihat ke sekelilingnya.Tak tampak olehnya kecuali pemuda itu, dipanggilah ia & syaikh itu bertanya,

‘Apakah kamu sudah menikah?’,

dijawab, ‘Belum,’.

Syaikh itu bertanya lagi, ‘Apakah kau ingin menikah?’.

Pemuda itu diam.

Syaikh mengulangi lagi pertanyaannya.

Akhirnya pemuda itu angkat bicara, ‘Ya Syaikh, demi Allah! Aku tidak punya uang utk membeli roti, bagaimana aku akan menikah?’.

Syaikh itu menjawab, ‘Wanita ini datang membawa khabar, bahwa suaminya telah meninggal & dia adlh orang asing di kota ini. Di sini bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa2 kecuali seorang paman yg sudah tua & miskin’, kata syaikh itu sambil menunjuk seorang laki2 yg duduk di pojokan.
Syaikh itu melanjutkan pembicaraannya, ‘Dan wanita ini telah mewarisi rumah suaminya & hasil penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang laki2 yg mau menikahinya, agar dia tidak sendirian & mungkin diganggu orang. Maukah kau menikah dgnnya?

Pemuda itu menjawab ‘Ya’. Kemudian Syaikh bertanya kpd wanita itu, ‘Apakah engkau mau menerimanya sebagai suamimu?’,

ia menjawab ‘Ya’.

Maka Syaikh itu mendatangkan pamannya & dua orang saksi kemudian melangsungkan akad nikah & membayarkan mahar utk muridnya itu.

Kemudian syaikh itu berkata, ‘peganglah tangan isterimu!’ Dipeganglah tangan isterinya & sang isteri membawanya kerumahnya. Setelah keduanya masuk kedalam rumah, sang isteri membuka kain yg menutupi wajahnya. Tampaklah oleh pemuda itu, bahwa dia adlh seorang wanita yg masih muda & cantik. Rupanya pemuda itu sadar bahwa rumah itu adlh rumah yg tadi telah ia masuki

Sang isteri bertanya, ‘Kau ingin makan?’ ‘Ya’ jawabnya. Lalu dia membuka tutup panci didapurnya. Saat melihat buah terong didalamnya dia berkata: ‘heran siapa yg masuk kerumah & menggigit terong ini?!’. Maka pemuda itu menangis &menceritakan kisahnya. Isterinya berkomentar, ‘Ini adalah buah dari sifat amanah, kau jaga kehormatanmu & kau tinggalkan terong yg haram itu,lalu Allah berikan rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam keadaan halal. Barang siapa yg meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah ganti dgn yg lebih baik dari itu.

Diceritakan oleh; Syaikh Ali Ath-Thanthawi

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak anda dengan berkomentar disini, saya harap dengan menggunakan bahasa yang baik, tidak berbau kasar ataupun yang lainnya.